Mantra Dewa Bumi Dan Artinya
Mengenal Apa Itu Pasak Bumi
Pasak Bumi atau biasa disebut dengan nama Tongkat Ali merupakan tanaman yang masuk dalam ordo Sapindales dengan nama latin Eurycoma Longifolia. Tanaman ini biasanya ditemukan di hutan wilayah Asia Tenggara, meliputi Indonesia dan Malaysia. Tumbuhan ini berbentuk pohon dengan pertumbuhan yang lambat, umumnya memiliki tinggi sekitar 15-18 meter dan mulai berbuah pada umur 2-3 setelah ditanam. Umur dari tanaman ini bahkan dapat mencapai 25 tahun, tetapi apabila digunakan untuk kebutuhan komersil maka biasanya akan dipanen pada umur 4 tahun.
Di daerah dataran rendah Sumatera dan Kalimantan, tanaman ini dianggap sebagai tumbuhan liar saking banyaknya jumlah yang ada. Maka dari itu, tanaman pasak bumi memiliki beragam nama lokal, sebut saja Tongkat Ali, Lempedu Pahit, Bedara Puteh, Tongkat Baginda, Akar Jangat Seinang, Tungke Ali, Tung Saw (Thailand), Muntah Bumi, dan masih banyak yang lainnya.
Akar dari tanaman ini lah yang paling disebut berkhasiat, karena dianggap dapat menjadi jamu untuk obat kejantanan pria. Namun tidak hanya itu saja, bagian akarnya juga sering digunakan untuk meredakan nyeri pada lambung, memperbaiki nafsu makan, menyembuhkan sakit demam, hingga menghambat sel kanker payudara.
Berdasarkan pengkajian farmakologis yang dilakukan oleh Departemen Kehutanan Republik Indonesia, tanaman pasak bumi ini memiliki kandungan 4 senyawa penting yakni:
Melalui berbagai penelitian yang berkembang, ternyata kulit dan batang dari tanaman ini dapat digunakan untuk obat sariawan, demam, sakit tulang, cacing perut, hingga sebagai tonik pasca melahirkan. Kemudian untuk bagian daunnya dapat digunakan sebagai obat sakit gatal. Lalu, bagian bunga dapat digunakan untuk mengobati sakit kepala, nyeri tulang, dan sakit perut. Wah, sangat beragam ya khasiat dari tanaman ini! Pantas saja disebut sebagai tanaman herbal!
Syarat Tempat Tumbuhnya Pasak Bumi
Tanaman ini biasanya dijumpai di tanah masam dan berpasir yang memiliki drainase tanah baik. Umumnya, tanah tersebut terletak di hutan yang berdekatan dengan pantai, baik itu hutan primer maupun hutan sekunder.
Pasak bumi juga dapat ditemukan di daerah pegunungan bukit dengan pematang dan daerah berlereng, terutama yang memiliki temperatur rata-rata 25 derajat Celcius serta kelembaban udara sekitar 86%. Selama masa perkembangannya, tanaman pasak bumi ini membutuhkan banyak sinar matahari terutama untuk membantu perkembangan vegetatif dan sistem reproduksinya. Pasak bumi akan berbunga dan berbuah sepanjang tahun, yakni sekitar bulan Juni sampai Juli, sementara buahnya akan masak pada bulan September.
Meningkatkan Massa Otot
Manfaat tanaman ini sebagai obat herbal adalah untuk meningkatkan massa otot dan performa fisik. Terdapat sebuah riset yang menyatakan bahwa dengan mengkonsumsi ekstrak pasak bumi sebanyak 100 mg per hari selama 5 minggu, maka hasilnya dapat meningkatkan massa dan kekuatan otot terutama bagi pria.
Meskipun demikian, jika Grameds hendak menjadikan ekstrak tanaman ini sebagai suplemen penambah massa otot, lebih baik lakukan konsultasi terlebih dahulu ya dengan dokter.
Bagian Bunga dan Buah
Dapat digunakan untuk obat disentri.
Faktor Kelangkaan Pasak Bumi
Sayangnya, saat ini banyak hutan yang dibabat habis oleh manusia tidak bertanggung jawab sehingga menyebabkan keberadaan pasak bumi menjadi langka. Pembabatan hutan tersebut biasanya meliputi kegiatan penebangan, pengangkutan, dan pembuatan jalan. Padahal, keberadaan tanaman pasak bumi dinilai sangat menguntungkan bagi manusia, terutama penduduk lokal karena dapat menjadi obat herbal.
Kebanyakan penduduk lokal belum mampu membudidayakan pasak bumi sebab pertumbuhannya sangat lambat, sehingga mereka mengandalkan biji di alam saja.
Manfaat dan Khasiat Pasak Bumi
Tanaman pasak bumi merupakan salah satu tanaman herbal yang memiliki beragam manfaat dan khasiat. Manfaat yang paling terkenal dari keberadaan tanaman ini adalah sebagai obat kuat bagi pria. Lalu, apakah manfaat dan khasiatnya hanya sebatas itu saja? Tentu saja tidak!
Yuk, simak uraian berikut mengenai apa saja manfaat dan khasiat dari tanaman pasak bumi.
Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker dan Menyembuhkan Berbagai Penyakit
Perlu diketahui bahwa di dalam tanaman ini memiliki 4 kandungan senyawa yang baik untuk obat. Tiga dari empat kandungan senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan menyembuhkan berbagai penyakit.
Sebut saja kandungan senyawa Canthin yang diketahui memiliki efek anti-kanker, sehingga mampu menghambat pertumbuhan sel-sel kanker di tubuh. Kemudian ada juga senyawa turunan Eurycomanone, berfungsi sebagai anti malaria. Senyawa turunan ini diketahui mampu menurunkan tekanan darah, membasmi parasit plasmodium yang menjadi penyebab malaria, dan membunuh bakteri. Kemudian, ada juga senyawa Quassinoid yang berfungsi sebagai anti leukimia dan prospektif untuk anti HIV.
Taksonomi dan Morfologi Pasak Bumi
Menurut Susilowati (2008), kedudukan klasifikasi dari tanaman pasak bumi ini adalah sebagai berikut:
Bentuk tanaman ini pada umumnya adalah seperti layaknya pohon, dengan tinggi hingga mencapai 10 meter. Bentuk daunnya majemuk menyerupai ganjil, batangnya berwarna kuning, kulit batangnya keras, dan apabila dikonsumsi secara mentah maka rasanya akan terasa pahit. Nah, berikut adalah morfologi secara detail dari tanaman pasak bumi:
Biasanya tidak bercabang. Namun apabila ada yang bercabang, maka bentuknya menyerupai payung dengan kedudukan melingkar (rosette). Batangnya kokoh berwarna coklat keabu-abuan dan licin.
Bentuk daun tanaman ini adalah majemuk menyirip dengan jumlah ganjil. Biasanya panjang sekitar 0,3-1 meter dan anak daunnya berjumlah 20-30 pasang. Tangkai daunnya berwarna coklat kehitaman.
Bunga pada tanaman ini bersifat monoceus dan dioceus, tetapi umumnya sering dijumpai sebagai dioceus. Warnanya merah jingga, dengan lebar bunga sekitar 0,6 cm. Ujung bunga memiliki bulu halus dan benjolan kelenjar. Dalam hal ini, terdapat 2 kelompok tanaman paku, yakni berbunga jantan yang tidak mampu menghasilkan buah; dan tumbuhan betina yang mampu menghasilkan buah.
Buah dari tanaman ini tumbuh secara bergerombol dan mirip dengan tanaman kurma, tetapi ukurannya sangat kecil dan bentuknya mirip telur.
Bentuk akar dari tanaman ini sama halnya dengan akar pada tanaman pada umumnya. Pada bagian inilah biasanya dapat digunakan sebagai obat herbal, baik dengan cara direbus maupun diolah di pabrik secara khusus.
Pemanfaatan Pasak Bumi Sebagai Bahan Obat Herbal
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Supartini dan Deddy Dwi Nur Cahyono dengan judul Rendemen Akar, Batang, dan Daun Pasak Bumi (Eurycoma Longifolia Jack) Sebagai Bahan Baku Obat Herbal, menyatakan bahwa keberadaan pasak bumi benar-benar dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan obat herbal. Dari adanya kandungan senyawa bermanfaat berupa quassinoids, turunan squalene, biphenyl neolignans, alkaloid beta-karbolin, tipe tirucallane triterpenoid dan alkaloid canthin-6-one, dengan quassinoid memiliki jumlah tertinggi tentu saja menjadikan tanaman ini termasuk dalam jenis tanaman herbal. Apalagi saat ini, permintaan pasar atas pasak bumi sebagai bahan baku obat juga mendorong terjadinya eksploitasi besar-besaran dari tanaman ini.
Berdasarkan penelitian tersebut menghasilkan suatu pernyataan bahwa ekstrak tanaman ini, mulai dari akar hingga bunga dapat dijadikan sebagai bahan baku obat. Bahan bioaktif yang terkandung dalam ekstrak akar dan batang adalah alkaloid, tanin, triterpenoid, karotenoid dan kumarin. Kemudian, bahan bioaktif yang terkandung dalam ekstrak daun adalah flavonoid, saponin, tanin, triterpenoid, karotenoid, dan kumarin.
Lalu, pada bagian akar, batang dan daun memiliki potensi sebagai antimalaria, antidiabetes, antidiare, antijamur, antibakteri, antivirus, pengobatan kerusakan hati, gangguan menstruasi, antioksidan, dan antiinflamasi. Hanya saja, diperlukan optimalisasi tanaman pasak bumi ini sebagai bahan baku obat, untuk memaksimalkan pengolahan dan meminimalkan limbah pemanenan tanaman pasak bumi.
Manfaat Pasak Bumi Berdasarkan Bagian-Bagiannya
Apabila dicampurkan dengan tanaman obat lain, misalnya kayu manis, maka dapat digunakan sebagai tonik penyehat, penawar demam, penyembuh luka di gusi, hingga gangguan cacingan. Tonik ini juga bermanfaat bagi ibu melahirkan.
Terutama pada kulit batangnya dapat digunakan untuk koagulan darah bagi ibu melahirkan, pengobatan nyeri pada tulang, meningkatkan stamina, dan obat sakit kepala.
Dapat digunakan untuk mengobati sakit perut, sariawan, dan meningkatkan nafsu makan.